Langsung ke konten utama

Skripsi oh skripsi

Seorang teman di dunia maya bercerita tentang kegelisahannya selama ini. Kebetulan dia sudah lulus S.1 setahun yang lalu dari salah satu kampus yang tak saya tahu.
“Saya benar-benar kefikiran dengan ijazah S.1 saya, dik. Hingga saat ini saya selalu menghindari pekerjaan yang  menggunakan ijazah..”
“Loh, kenapa mbak? Kan eman kalau ijazahnya gak digunakan?”
“Masalahnya skripsi saya adalah hasil plagiasi sana-sini. Teman-teman saya rata-rata juga begitu, bahkan biasa beli skripsi dengan harga yang tinggi. Saya benar-benar menyesal, sekarang saya takut menggunakan ijazah saya untuk cari nafkah. Bagaimana kalau nanti tidak barokah, bagaimana kalau syubhat, bagaimana kalau haram?”
Saya berfikir sejenak ikut prihatin.
“Masalah syubhat, haram dan sebagainya itu prioritas Allah mbak. Lagi pula kalau kerja sampean bagus, sampean kan juga berhak mendapat gaji yang halal..”
“Tetap saja ada yang mengganjal di hati saya dik. Karena saya mendapatkan pekerjaan itu lewat ijazah saya yang hasil skripsi plagiasi. Mungkin sampean punya solusi?”
“Em, bagaimana kalau begini. Sulit sih, tapi sepertinya mbak harus benar-benar mengerjakan skripsi itu dari awal. Buang segala bentuk plagiat, lalu kumpulkan lagi ke kampus dan bilang bahwa itu adalah revisi skripsi paling revisi. Lalu ambil skripsi mbak yang hasil plagiasi itu, segera. Sebelum dibaca lebih banyak orang, sebelum dosanya nyebar kemana-mana..”
“Wah, boleh juga gitu dik. Ndak papa sulit, yang penting saya tenang..”
Saya hanya memberinya emoticon senyum dengan pipi kemerah-merahan. Setelah itu saya segera menyambar file skripsi saya. Mengeceknya lagi, lagi, lagi...
#Semoga terhindar dari plagiasi. Semoga. Semoga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kusebut Ia, Puisi

 1- Timbul tenggelam  Kadang dekat, kadang lupa pulang Tapi kau selalu setia, Menungguku datang. 2- Tanamlah aku, Sebagai manusia Yang berhak tumbuh Bersama usia Tanamlah aku, Sebagai Ibu Meski berlumur lumpur Doanya melesat menembus waktu Tanamlah aku, Sebagai warga Yang tak punya daya, Kecuali suara Kutanam diriku: Sebagai hamba yang tak punya apa Kecuali Dia. 3- Aku pulang,  Pada rumah bernama puisi Tempatku menemukan diri. 4- Pergi aku jauh, Seperti harapmu: mencari ilmu Selain koper dan ransel, Aku juga melipatmu rapi, dalam dada. Tapi rindu sering datang, membuatnya berantakan. Pergi aku jauh,  Kusangka ranselku berat  Oleh buku dan baju  Ternyata aku juga, Membawa berton-ton rindu yang kerap memberati langkahku. (Bandung yang dingin, di suatu Mei) 5- Enam menuju tujuh Cinta itu terus tumbuh Merona di kala dekat Rindu di kala jauh, Dan di dekatmu: waktu melesat seperti kilat Di jauh: ia terseok menempuh punggung hari, seperti rayap Enam menuju tujuh M...

Ranting

“Ranting”   Author : Fina Laila Ia hanya setangkai Ranting,   jangan digantungi harapan atau perasaan, nanti   bisa terluka dan patah...                                             Kepada : Yth. Sahabat saya,   seluruh manusia se- dunia. Hanya kau yang boleh menyakiti dirimu sendiri, tidak orang lain atau keadaan di luarmu. Maka barangkali keadaan tidak baik-baik saja, tapi pastikan hati dan jiwamu baik-baik saja. Ranting! Hei, perkenalkan, namaku Bianglala, bisa dipanggil Lala atau Bianglala. Asal jangan Biangkerok! Dan dia yang duduk di depanku saat ini adalah sahabat baruku. Namanya Semesta Ranting Mustofa. Sungguh! Katanya itu nama asli ya...

Kala Tubuh Minta Rehat

Catatan Hari Ini 📝✨ Semalam aku udah tekad banget buat nyelesain tugas presentasi genderku bakda subuh. Tapi naas! 🥲 Begitu bangun pagi tadi, kepala langsung puyeng bukan main. Kupakai koyok seperti biasa, terus kupaksa keluar cari angin dan sinar matahari sekalian beli lauk buat sarapan. Biasanya sih, kalau pusing palingan bentar doang, trus sembuh. Apalagi pagi ini ada Pak Lukman Saifuddin ngisi kuliah. Aku pikir, ya udah, rebahan sebentar, nanti juga kuat ikut kuliah beliau. Tapi ternyata, sampai balik ke kamar, pusing makin menjadi. Makan gak enak, mulut pahit banget. Kepala nyut-nyutan—kadang depan, kadang belakang, kanan-kiri pun ikut-ikutan. Nggilaaaaa 😵‍💫 Oke, fine. Aku butuh tidur. Mungkin siangan bisa kerjain tugas presentasi gendernya. Gak papa deh gak ikut kuliah Pak Lukman, yang penting cepat pulih dan bisa fokus. Pas temen-temen pada berangkat kuliah, Yaya—yang biasanya ogah-ogahan—malah ngajakin kuliah: “Miiiii, ayo kuliah, itu mbak-mbak udah berangkat.” “Aduh ...