Langsung ke konten utama

CARA MENGAJAR TENTANG JAM DALAM BAHASA ARAB YANG MENYENANGKAN (Pelajaran Jam-Bahasa Arab Kelas VIII MTs dan Kelas VI MI)

 

CARA MENGAJAR TENTANG JAM DALAM  BAHASA ARAB YANG MENYENANGKAN

(Pelajaran Jam-Bahasa Arab Kelas VIII MTs dan Kelas VI MI)

Oleh: Fina Lailatul Masruroh

 

Sebagaimana pelajaran bahasa Inggris, bahasa Arab juga menjadi pelajaran yang bagi kebanyakan siswa sangat sulit. Mereka harus tau membaca bahasa Arab yang bukan bahasa mereka sendiri, dan mampu menulis Arab sedang sehari-hari sudah terbiasa menulis latin. Saya selalu berfikir keras bagaimana agar pembelajaran ini bisa diterima dengan mudah dan menyenangkan oleh anak-anak.

Sejak dulu saya suka mengajar dengan cara bernyanyi dan main game. Hari ini, saya punya ide untuk ikut melibatkan hobi mereka dalam belajar bahasa Arab. Setelah menulis materi di papan tulis (tentang jam dalam bahasa Arab) saya minta setiap anak untuk menuliskan hobi atau kesukaan mereka di lembar bagian bawah. Lalu saya catat setiap hobi mereka.

Pelajaran kali ini saya isi dengan game lempar tanya cepat. Jadi setiap anak melempar pertanyaan pada teman di sisinya dan temannya itu harus tangkas menjawab dalam waktu kurang dari 5 detik. Kalau salah, tidak tau jawabannya  atau lewat dari waktunya maka akan dihukum dengan coretan kapur di pipi mereka.

Setidaknya dengan game ini ada beberapa keuntungan yang diperoleh:

1.      Anak didik mulai ingat kosa kata jam 1 sampai jam 12 dalam bahasa Arab

2.      Melatih ketangkasan

3.      Melatih keberanian untuk bertanya dan menjawab

4.      Mengetahui apakah siswa tersebut bisa membaca tulisannya sendiri dalam bahasa Arab

5.      Agar pembelajaran tidak monoton dan membosankan.

Setiap pembelajaran bahasa Arab saya juga mencatatkan materi di papan tulis, namun tidak banyak agar tidak mengurangi jam belajar. Hal ini merupakan salah satu upaya pembiasaan menulis dengan bahasa Arab. Setelah itu saya mendikte bacaan dan murid mengikutinya, hal ini untuk melatih maharah kalam. Bagaimana mereka bisa mengucapkan lafal bahasa Arab,karena tidak semuanya lancar dan fasih berbahasa Arab.

Nah baru lah di akhir pembelajaran saya menugaskan materi kali ini sesuai minat dan bakat masing-masing. Berikut beberapa contoh tugas sesuai hobi anak didik:

1.      Jika anak didik suka melukis atau menggambar, maka saya tugaskan dia untuk menggambar jam sekaligus menuliskannya dalam bahasa Arab.

2.      Jika anak didik suka membuat lagu, maka saya tugaskan dia untuk mengarang lagu tentang jam dalam bahasa Arab

3.      Jika anak didik suka menulis, maka saya tugaskan dia untuk menulis kalimat dalam bahasa Arab yang banyak agar tulisannya dalam bahasa Arab bisa mapan

4.      Jika anak didik suka traveling (jalan-jalan) maka saya tugaskan dia untuk jalan-jalan dan mencatat jam-jamnya. Misal jam sekian dia berada di sini, jam sekian ada di sini. Tentunya dalam pencatatan jam, menggunakan bahasa Arab.

5.      Jika   anak didik suka game atau olahraga, maka saya tugaskan dia untuk menuliskan jam berapa saja dia main game dan berolahraga. Penulisan jam tentu dalam bahasa Arab

6.      Jika anak didik sama sekali tidak tau menulis dan membaca bahasa Arab maka di minggu tersebut saya menugaskan anak yang lebih pintar untuk mengajarinya menulis/membaca bahasa Arab secara inten setiap hari. Ini salah satu metode pengajaran teman sebaya.

 

Demikian beberapa trik mengajar bahasa arab, semoga bermanfaat. J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kusebut Ia, Puisi

 1- Timbul tenggelam  Kadang dekat, kadang lupa pulang Tapi kau selalu setia, Menungguku datang. 2- Tanamlah aku, Sebagai manusia Yang berhak tumbuh Bersama usia Tanamlah aku, Sebagai Ibu Meski berlumur lumpur Doanya melesat menembus waktu Tanamlah aku, Sebagai warga Yang tak punya daya, Kecuali suara Kutanam diriku: Sebagai hamba yang tak punya apa Kecuali Dia. 3- Aku pulang,  Pada rumah bernama puisi Tempatku menemukan diri. 4- Pergi aku jauh, Seperti harapmu: mencari ilmu Selain koper dan ransel, Aku juga melipatmu rapi, dalam dada. Tapi rindu sering datang, membuatnya berantakan. Pergi aku jauh,  Kusangka ranselku berat  Oleh buku dan baju  Ternyata aku juga, Membawa berton-ton rindu yang kerap memberati langkahku. (Bandung yang dingin, di suatu Mei) 5- Enam menuju tujuh Cinta itu terus tumbuh Merona di kala dekat Rindu di kala jauh, Dan di dekatmu: waktu melesat seperti kilat Di jauh: ia terseok menempuh punggung hari, seperti rayap Enam menuju tujuh M...

Ranting

“Ranting”   Author : Fina Laila Ia hanya setangkai Ranting,   jangan digantungi harapan atau perasaan, nanti   bisa terluka dan patah...                                             Kepada : Yth. Sahabat saya,   seluruh manusia se- dunia. Hanya kau yang boleh menyakiti dirimu sendiri, tidak orang lain atau keadaan di luarmu. Maka barangkali keadaan tidak baik-baik saja, tapi pastikan hati dan jiwamu baik-baik saja. Ranting! Hei, perkenalkan, namaku Bianglala, bisa dipanggil Lala atau Bianglala. Asal jangan Biangkerok! Dan dia yang duduk di depanku saat ini adalah sahabat baruku. Namanya Semesta Ranting Mustofa. Sungguh! Katanya itu nama asli ya...

Kala Tubuh Minta Rehat

Catatan Hari Ini 📝✨ Semalam aku udah tekad banget buat nyelesain tugas presentasi genderku bakda subuh. Tapi naas! 🥲 Begitu bangun pagi tadi, kepala langsung puyeng bukan main. Kupakai koyok seperti biasa, terus kupaksa keluar cari angin dan sinar matahari sekalian beli lauk buat sarapan. Biasanya sih, kalau pusing palingan bentar doang, trus sembuh. Apalagi pagi ini ada Pak Lukman Saifuddin ngisi kuliah. Aku pikir, ya udah, rebahan sebentar, nanti juga kuat ikut kuliah beliau. Tapi ternyata, sampai balik ke kamar, pusing makin menjadi. Makan gak enak, mulut pahit banget. Kepala nyut-nyutan—kadang depan, kadang belakang, kanan-kiri pun ikut-ikutan. Nggilaaaaa 😵‍💫 Oke, fine. Aku butuh tidur. Mungkin siangan bisa kerjain tugas presentasi gendernya. Gak papa deh gak ikut kuliah Pak Lukman, yang penting cepat pulih dan bisa fokus. Pas temen-temen pada berangkat kuliah, Yaya—yang biasanya ogah-ogahan—malah ngajakin kuliah: “Miiiii, ayo kuliah, itu mbak-mbak udah berangkat.” “Aduh ...