Skripsi oh skripsi Seorang teman di dunia maya bercerita tentang kegelisahannya selama ini. Kebetulan dia sudah lulus S.1 setahun yang lalu dari salah satu kampus yang tak saya tahu. “Saya benar-benar kefikiran dengan ijazah S.1 saya, dik. Hingga saat ini saya selalu menghindari pekerjaan yang menggunakan ijazah..” “Loh, kenapa mbak? Kan eman kalau ijazahnya gak digunakan?” “Masalahnya skripsi saya adalah hasil plagiasi sana-sini. Teman-teman saya rata-rata juga begitu, bahkan biasa beli skripsi dengan harga yang tinggi. Saya benar-benar menyesal, sekarang saya takut menggunakan ijazah saya untuk cari nafkah. Bagaimana kalau nanti tidak barokah, bagaimana kalau syubhat, bagaimana kalau haram?” Saya berfikir sejenak ikut prihatin. “Masalah syubhat, haram dan sebagainya itu prioritas Allah mbak. Lagi pula kalau kerja sampean bagus, sampean kan juga berhak mendapat gaji yang halal..” “Tetap saja ada yang mengganjal di hati saya dik. Karena saya mendapatkan pekerjaa...