Langsung ke konten utama

PASANGAN HIDUP

“Ada orang yang bisa jadi itu menarik di matamu, bikin kamu jatuh cinta, bikin kamu takjub dan kagum. Tapi gak selamanya orang yang menarik itu cocok jadi pasangan hidup, La..” 

“Setelah menjalani pernikahan dengan mas Bayu pada akhirnya saya paham kalau yang paling penting dari pada kemenarikan itu adalah rasa nyaman..”

“Contohnya gini, kamu orang yang bebas kan. Kamu suka kebebasan. Kamu gak suka dikekang. Terus kamu suka sama cowok, pinter, berprestasi, idola para cewek. Dia orang yang perfeksionis. Gak suka ketidakteraturan. Padahal kamu ya gini La,  gak teratur. Terus misalnya kalau dia jadi pasangan kamu, dia gak ngebiarin kamu bebas kemana-mana, gak enak kan? Gak nyaman kan? Cowoknya menarik sih, spek oke. Tapi gak cocok sama kepribadian kamu..”

“Atau misal gini deh, kamu pacaran sama orang yang tertutup banget. Kamu introvert, dia introvert. Kalau ngobrol, gak terbuka. Komunikasi cuma sebatas sayang-sayangan. Yah, gimana ya La, isinya pernikahan itu ngobrol. Lopyu lopyu cuma di awal. Meski kamunya suka dia, meski dia suka kamu, tapi kalau kalian sama-sama tertutup, ya gak bisa nyelesaikan masalah nanti selama nikah. Apa-apa dipendem..”

“Oh atau begini, oke deh, kalian sama-sama nyaman, tapi kamu harus dibawa ke rumah orang tuanya. Jauh banget dari rumah kamu. Terus kehidupan di lingkungannya patriarki banget, kamu dituntut harus bisa nyuci, harus bisa masak, harus punya anak, harus bisa ngurus anak, semua dibebanin ke kamu. Dengan kepribadian kamu yang begini, gak tersiksa seumur hidup begitu?”

“Jadi La, gak semua cinta, perasaan, suka, kagum, itu berakhir di pelaminan. Gak semua cowok yang kamu suka, lantas cocok jadi pasangan kamu. Bukan karena mereka gak bagus, tapi setiap orang punya puzzle masing-masing, gak semuanya cocok buat nyempurnain puzzle kamu. Kalau puzzlenya gak cocok, meski bagus, terus dipaksain bareng, ya berantakan. Berusaha nyocok-nyocokin itu kan menyakitkan..”

“Jadi La, cowok spek oke, bukan berarti selalu cocok jadi pasangan hidup kamu. Inget kataku ya, yang paling penting itu sekiranya kalau sama dia, kamu bisa nyaman. Kalau ngobrol nyambung. Semakin sama tujuan dan prinsip hidup kalian, semakin bagus. Jadi fokus ke tujuan bersama, bareng-bareng. Makanya rumus cari pasangan tiap orang beda-beda, tergantung kepribadian masing-masing..”

“Gitu ya La.

Singkatnya begini deh, meski Nicholas Saputra oke, tapi kamu pasti gak bakal nyaman kan kalau jadi pasangan dia. Gak bakal pewe.

Ya kurang lebih gitulah intinya. Kamu boleh setuju, boleh enggak. Ini cuma saran dan pertimbangan loh..”


Fina Laila – 23 Desember 2023        

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kusebut Ia, Puisi

 1- Timbul tenggelam  Kadang dekat, kadang lupa pulang Tapi kau selalu setia, Menungguku datang. 2- Tanamlah aku, Sebagai manusia Yang berhak tumbuh Bersama usia Tanamlah aku, Sebagai Ibu Meski berlumur lumpur Doanya melesat menembus waktu Tanamlah aku, Sebagai warga Yang tak punya daya, Kecuali suara Kutanam diriku: Sebagai hamba yang tak punya apa Kecuali Dia. 3- Aku pulang,  Pada rumah bernama puisi Tempatku menemukan diri. 4- Pergi aku jauh, Seperti harapmu: mencari ilmu Selain koper dan ransel, Aku juga melipatmu rapi, dalam dada. Tapi rindu sering datang, membuatnya berantakan. Pergi aku jauh,  Kusangka ranselku berat  Oleh buku dan baju  Ternyata aku juga, Membawa berton-ton rindu yang kerap memberati langkahku. (Bandung yang dingin, di suatu Mei) 5- Enam menuju tujuh Cinta itu terus tumbuh Merona di kala dekat Rindu di kala jauh, Dan di dekatmu: waktu melesat seperti kilat Di jauh: ia terseok menempuh punggung hari, seperti rayap Enam menuju tujuh M...

Ranting

“Ranting”   Author : Fina Laila Ia hanya setangkai Ranting,   jangan digantungi harapan atau perasaan, nanti   bisa terluka dan patah...                                             Kepada : Yth. Sahabat saya,   seluruh manusia se- dunia. Hanya kau yang boleh menyakiti dirimu sendiri, tidak orang lain atau keadaan di luarmu. Maka barangkali keadaan tidak baik-baik saja, tapi pastikan hati dan jiwamu baik-baik saja. Ranting! Hei, perkenalkan, namaku Bianglala, bisa dipanggil Lala atau Bianglala. Asal jangan Biangkerok! Dan dia yang duduk di depanku saat ini adalah sahabat baruku. Namanya Semesta Ranting Mustofa. Sungguh! Katanya itu nama asli ya...

Kala Tubuh Minta Rehat

Catatan Hari Ini 📝✨ Semalam aku udah tekad banget buat nyelesain tugas presentasi genderku bakda subuh. Tapi naas! 🥲 Begitu bangun pagi tadi, kepala langsung puyeng bukan main. Kupakai koyok seperti biasa, terus kupaksa keluar cari angin dan sinar matahari sekalian beli lauk buat sarapan. Biasanya sih, kalau pusing palingan bentar doang, trus sembuh. Apalagi pagi ini ada Pak Lukman Saifuddin ngisi kuliah. Aku pikir, ya udah, rebahan sebentar, nanti juga kuat ikut kuliah beliau. Tapi ternyata, sampai balik ke kamar, pusing makin menjadi. Makan gak enak, mulut pahit banget. Kepala nyut-nyutan—kadang depan, kadang belakang, kanan-kiri pun ikut-ikutan. Nggilaaaaa 😵‍💫 Oke, fine. Aku butuh tidur. Mungkin siangan bisa kerjain tugas presentasi gendernya. Gak papa deh gak ikut kuliah Pak Lukman, yang penting cepat pulih dan bisa fokus. Pas temen-temen pada berangkat kuliah, Yaya—yang biasanya ogah-ogahan—malah ngajakin kuliah: “Miiiii, ayo kuliah, itu mbak-mbak udah berangkat.” “Aduh ...