Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018
Skripsi oh skripsi Seorang teman di dunia maya bercerita tentang kegelisahannya selama ini. Kebetulan dia sudah lulus S.1 setahun yang lalu dari salah satu kampus yang tak saya tahu. “Saya benar-benar kefikiran dengan ijazah S.1 saya, dik. Hingga saat ini saya selalu menghindari pekerjaan yang   menggunakan ijazah..” “Loh, kenapa mbak? Kan eman kalau ijazahnya gak digunakan?” “Masalahnya skripsi saya adalah hasil plagiasi sana-sini. Teman-teman saya rata-rata juga begitu, bahkan biasa beli skripsi dengan harga yang tinggi. Saya benar-benar menyesal, sekarang saya takut menggunakan ijazah saya untuk cari nafkah. Bagaimana kalau nanti tidak barokah, bagaimana kalau syubhat, bagaimana kalau haram?” Saya berfikir sejenak ikut prihatin. “Masalah syubhat, haram dan sebagainya itu prioritas Allah mbak. Lagi pula kalau kerja sampean bagus, sampean kan juga berhak mendapat gaji yang halal..” “Tetap saja ada yang mengganjal di hati saya dik. Karena saya mendapatkan pekerjaa...
Berbuatlah, nak! Di sebuah perjalanan dengan bis, kebetulan saya duduk dengan seorang ibu tengah baya yang berpenampilan necis; warna kerudung dan bajunya senada, ada sedikit dandanan di wajahnya walau ndak bisa disebut menor. Ketika melihat penampilan saya sendiri lalu membandingkannya dengan penampilan dan gaya beliau, saya jadi tidak bisa membedakan antara kami siapa yang tua dan siapa yang muda. Hahaha... Dan jika dilihat sekilas, beliau tampak sebagai perempuan organisatoris yang cerdas dan cekatan. Hidupnya pasti tidak memiliki waktu untuk berleha-leha. Saya yakin, beliau pasti telah memiliki banyak kontribusi untuk sekitar. Di perjalanan itu, beliau memulai pembicaraan. “Sudah kelas berapa?” “Sudah kuliah bu, semester akhir” “Oalah, pasti sudah banyak berkontribusi dan aktif di berbagai kegiatan” Ibu tersebut langsung men-skak saya. Saya hanya tersenyum. Beliau kemudian bercerita tentang kehidupannya. Saat ini beliau menjadi CEO sebuah restoran yang memiliki ban...