Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Safira: Jarak Melindungimu dari Luka

Desember, 2035 Kafe ini tetap sunyi, sejak pagi hanya aku menjadi satu-satunya pengunjung. Kutatap nanar kertas yang sudah penuh dengan tulisan acak. Kertas kucel yang, agak basah, dikit. Tapi sudah mengering. Berjam-jam di sini sendiri, setiap pagi, mataku sudah ingin pensiun ngeluarin air. Jika sebuah cerita telah usai, kedua belah pihak harus sama-sama lari menjauhkan diri. Agar tidak saling melukai. Jarak; akan melindungi seseorang dari luka. Katanya.   Oh tidak, tidak perlu ditahan. Tulis saja. Semua, apapun, sampai hatimu lega, sampai entah beberapa bulan atau beberapa tahun lagi, sampai aku benar-benar bisa pulih dari cerita ini.   Ra, kalau patah hati itu ngaji. Allah yang kasih ketenangan ke hati orang mukmin. Bukan malah tiap pagi datang ke kafe sendirian pesen Americano yang pahitnya minta ampun itu. Orang gila mana yang….   Omelku ke diri sendiri.     Lah siapa tau Allah lagi di kafe ini, ye kan, nemenin diriku. Dia kan Ma...